Real Madrid Gagal Raih Poin Penuh, Ditahan Girona 1-1 (2025)

Real Madrid Gagal Raih Poin Penuh

Real Madrid Gagal Raih Poin Penuh, Ditahan Girona 1-1 (2025)

Los Blancos Kembali Tersandung dan Lepas Peluang ke Puncak

Real Madrid kembali gagal meraih poin penuh setelah hanya bermain imbang 1-1 kontra Girona dalam lanjutan La Liga 2025/2026 di Estadi Montilivi, Minggu malam 30 November 2025 waktu setempat. Hasil ini membuat Madrid mencatat tiga hasil seri beruntun di liga dan kembali menyia-nyiakan kesempatan untuk merebut puncak klasemen dari Barcelona.

Tuan rumah unggul lebih dulu lewat gol Azzedine Ounahi di pengujung babak pertama, sebelum Kylian Mbappé menyamakan kedudukan lewat eksekusi penalti pada menit ke-67. Tambahan satu poin tidak cukup mengangkat Madrid ke posisi teratas, sementara Girona yang sedang berjuang di papan bawah justru menambah kepercayaan diri dengan hasil imbang berharga ini.

Jalannya Pertandingan di Markas Girona

Ounahi Buka Skor, Madrid Tertinggal Meski Dominan

Sejak menit awal, Real Madrid menguasai bola dan menekan pertahanan Girona. Namun, seperti dua laga liga sebelumnya, dominasi penguasaan bola tidak otomatis berbuah peluang bersih. Thibaut Courtois justru beberapa kali dipaksa bekerja keras ketika tuan rumah melancarkan serangan balik cepat.

Gol pembuka datang pada menit ke-45. Berawal dari kombinasi di sisi kanan, Viktor Tsygankov mengirim umpan yang diselesaikan dengan tembakan keras Ounahi dari tepi kotak penalti. Bola melengkung ke pojok gawang tanpa bisa dijangkau Courtois dan mengubah skor menjadi 1-0 bagi Girona. Gol ini sekaligus menjadi torehan pertama Girona ke gawang Madrid sejak April 2023.

Penalti Mbappé Selamatkan Madrid dari Kekalahan

Tertinggal satu gol, Madrid meningkatkan tempo usai turun minum dengan lebih banyak menekan dari sisi sayap. Upaya mereka terbayar pada menit ke-67 ketika wasit menunjuk titik putih setelah pelanggaran di kotak penalti terhadap pemain Madrid dalam situasi duel. Mbappé yang maju sebagai eksekutor menuntaskan tugasnya dengan tenang, mengirim bola ke sisi berlawanan dari arah lompatan kiper dan menyamakan kedudukan menjadi 1-1.

Setelah gol tersebut, Madrid mengurung pertahanan Girona dan beberapa kali mengancam melalui kombinasi Mbappé, Vinícius Júnior, dan Jude Bellingham. Namun, peluang demi peluang gagal dikonversi menjadi gol kedua. Girona bertahan dengan disiplin, sementara Courtois sempat kembali menyelamatkan Madrid dari kemungkinan kebobolan kedua saat menggagalkan peluang Vanat di pertengahan babak kedua. Sampai peluit panjang berbunyi, skor 1-1 tidak berubah.

Performa Madrid Disorot dan Kontroversi Wasit

Xabi Alonso dalam Tekanan di Tengah Tren Hasil Imbang

Tiga hasil imbang beruntun di La Liga membuat tekanan kepada pelatih Xabi Alonso semakin besar. Media Inggris dan Spanyol menyoroti merosotnya ketajaman Madrid serta hilangnya “killer instinct” tim, meski komposisi pemain di atas kertas sangat kuat. Laporan terbaru menyebut manajemen klub mulai menuntut perbaikan cepat, baik dari sisi hasil maupun citra permainan di lapangan.

Kolom harian yang dekat dengan Madrid menilai masalah utama bukan pada kualitas individual, melainkan pada kebingungan pemain terhadap prinsip taktik yang diinginkan Xabi. Transisi yang biasanya jadi senjata andalan Los Blancos disebut tidak lagi tajam, sementara beberapa bintang dikabarkan frustasi dengan performa tim yang terasa “tidak jelas arahnya”.

Protes Soal Penalti yang Tak Diberikan

Laga di Montilivi juga diwarnai kontroversi. Media pro-Madrid menyoroti satu insiden di menit-menit akhir ketika Rodrygo Goes terjatuh di kotak penalti Girona setelah kontak dengan bek lawan. Wasit memilih melanjutkan permainan dan VAR tidak mengubah keputusan di lapangan, memicu amarah saluran resmi klub yang menilai Madrid kembali “dirugikan” oleh dua keputusan penalti dalam dua laga terakhir.

Meski demikian, di luar faktor wasit, banyak analis menegaskan bahwa Madrid tetap harus bercermin pada masalah internal: kesulitan mencetak gol dari open play, ketergantungan pada momen individu, dan kurangnya variasi skema ketika menghadapi blok pertahanan rendah seperti yang diterapkan Girona.

Dampak ke Klasemen dan Perburuan Gelar La Liga

Bandar Judi Bola melihat hasil imbang di markas Girona membuat Real Madrid tetap tertahan di posisi kedua klasemen, tertinggal satu poin dari Barcelona yang masih memimpin hingga awal Desember 2025. Dengan kompetisi sudah mendekati paruh musim, setiap poin yang hilang berpotensi sangat mahal dalam perebutan gelar.

Bagi Girona, satu poin ini terasa seperti kemenangan. Selain menjauh sejenak dari zona degradasi, mereka juga memutus catatan buruk saat bertemu Madrid sekaligus membuktikan bahwa tim papan bawah pun bisa membuat raksasa La Liga kehilangan poin jika tampil disiplin dan efektif.

Madrid kini dituntut segera bangkit di laga-laga berikutnya, baik di La Liga maupun Liga Champions, jika tidak ingin tekanan kepada Xabi Alonso dan skuatnya berubah menjadi krisis yang lebih dalam.

Perjalanan Karir Raul Asencio: Dari Akademi hingga Malam Indah di Liga Champions

Perjalanan Karir Raul Asencio: Dari Akademi hingga Malam Indah di Liga Champions. Kamis (20/2) lalu, di matchday kedua play-off Liga Champions, Kylian Mbappe menjadi bintang utama Real Madrid. Nama Raul Asencio, bagaimanapun, patut diberikan perhatian lebih.

Sangat wajar jika Mbappe mendapat perhatian lebih besar dari media karena pemain berbakat asal Prancis itu tampil luar biasa dengan mencetak tiga gol, atau hattrick. Mbappe juga dinobatkan sebagai Man of the Match dalam pertandingan tersebut oleh UEFA.

Namun, Raul Asencio layak bermain di atas panggung karena dia bermain dengan sangat baik di lini belakang. Selain itu, ada satu momen di mana Raul Asencio terlihat luar biasa: dia membuat assist yang indah untuk gol pertama Mbappe.

Raul Asencio adalah pemain pertahanan muda dengan banyak bakat yang lahir pada 13 Februari 2003 di Las Palmas, Spanyol. Karir sepak bolanya dimulai sejak usia dini dan kini bermain di tim senior Real Madrid Castilla.

Perjalanan Karir: Dari Tim Muda ke Tim Utama

Real Madrid menghadapi masalah bek tengah. David Alaba dan Eder Militao telah lama mengalami cedera. Mungkin juga ada nama Antonio Rudiger di daftar cedera. Karena itu, Asencio dipanggil ke tim utama oleh pelatih Carlo Ancelotti.

Namun, kisah Asencio di tim utama tidak hanya tentang kegagalan dan keberuntungan; perjalanannya ke tim utama Madrid menunjukkan bakat dan dedikasi yang luar biasa.

Sebelum bergabung dengan akademi Las Palmas pada 2017, Asencio memulai karir juniornya di Veteranos del Pilar selama satu tahun. Kemudian, Asencio menunjukkan tindakan yang sangat memukau untuk usianya.

Asencio bermain untuk RSC Internacional pada musim 2022–2023 dan berhasil mencetak 33 gol. Pada musim 2023–2024, ia kembali ke Real Madrid Castilla.

Raul Asencio Layak jadi Andalan

Setelah kembali dari masa pinjaman, Asencio bermain dengan baik di Real Madrid Castilla. Ia tampil sebanyak 45 kali di semua ajang dalam satu musim, membuktikan kemampuan di tingkat yang lebih tinggi.

Asencio melakukan debutnya di La Liga dengan tim senior Real Madrid pada November 2024. Ia awalnya diturunkan sebagai pemain pengganti, tetapi akhirnya ia mendapatkan kesempatan untuk bermain sebagai starter.

Asencio sekarang bermain bersama Antonio Rudiger di lini belakang Real Madrid, dan ketika dia sembuh dari cedera, dia mungkin membuat David Alaba bermain di bangku cadangan. Musim 2024/2025 ini, Asancio sangat kompetitif.

Peluang Asencio Dipanggil Timnas Spanyol

Raul Asencio telah bermain dengan baik di Real Madrid. Dia sekarang menjadi pilihan utama daripada hanya pemain akademis. Apakah Asencio layak dipromosikan ke Timnas Spanyol?

Carlo Ancelotti menyatakan, dikutip dari situs resmi Real Madrid, “Apa yang harus dilakukan Asencio, dia lakukan dengan sangat baik. Dia sangat fokus.”

Gol pertamanya (lawan Man City) datang dari umpan yang sama yang dia gunakan saat melawan Osasuna. Dia terlihat seperti pemain veteran, dan dia berkontribusi. Ancelotti menyatakan, “Itu bagus jika pelatih Spanyol menilai dia layak menerima panggilan.”