Bournemouth Tunjukkan Karakter: Comeback 3-1 atas Fulham di Tengah Hujan
Bournemouth Comeback. Dalam pertandingan hujan di Vitality Stadium, Bournemouth membuktikan bahwa mereka tak mudah menyerah. Setelah tertinggal 0-1 lewat gol Ryan Sessegnon pada menit ke-70, Cherries menyalakan kembali harapan lewat performa gemilang Antoine Semenyo dan Justin Kluivert. Gol semata wayang Fulham seolah jadi pemicu bagi Bournemouth untuk bangkit dalam laga yang penuh tekanan.
Semenyo Sama Tumbangkan Keunggulan Fulham
Situasi berbalik hanya berselang delapan menit. Pada menit ke-78, Semenyo menari melewati pertahanan Fulham lalu menyelipkan bola lewat sela kaki kiper Bernd Leno — gol tersebut mengubah skor menjadi imbang 1-1. Setelah itu, Bournemouth menemukan ritme menyerang mereka sendiri dan tak lama kemudian, Justin Kluivert melepaskan tembakan jarak jauh yang meliuk ke pojok atas gawang, membawa keunggulan 2-1.
Klimaks datang di masa tambahan waktu, ketika Bournemouth melancarkan serangan balik cepat. Ben Gannon-Doak menyodorkan umpan dan Semenyo, tanpa tedeng aling-aling, menutup laga dengan gol kemenangan 3-1. Sore itu, Semenyo mencetak brace dan ikut serta dalam asis untuk gol Kluivert, memperlihatkan betapa ia menjadi pusat kreativitas Bournemouth.
Dinamika Laga dan Faktor yang Memutar Arah
Pada paruh pertama dan awal babak kedua, pertandingan berjalan keras dan peluang terbatas. Kondisi cuaca — hujan deras dan angin — membuat permainan kaku dan tak banyak menciptakan momentum besar. Fulham sendiri lebih dulu memanfaatkan rotasi pemain mereka, dengan Samuel Chukwueze memberi umpan matang kepada Sessegnon.
Namun Bournemouth tak tinggal diam. Pelatih Andoni Iraola melakukan beberapa pergantian strategis yang membangkitkan lini serang. Taktik substrat menyerang dari sisi sayap dan transisi cepat akhirnya membuat pertahanan Fulham kerepotan. Semenyo dan Kluivert memanfaatkan ruang yang tercipta dari bek yang kelelahan, dan serangan balik di penghujung laga menjadi momen penutup yang sempurna.
Fulham, meskipun unggul sementara, tak berhasil menjaga konsistensi. Beberapa peluang gagal dimaksimalkan dan pertahanan mereka terpecah ketika tekanan Bournemouth membesar. Kekalahan ini menjadi contoh bahwa keunggulan sementara belum tentu cukup kalau tak diiringi daya tahan mental dan efisiensi di menit akhir.
Dampak di Klasemen dan Momentum ke Depan
Kemenangan dramatis ini mengangkat Bournemouth ke posisi kedua klasemen Premier League dengan 14 poin dari 7 laga, hanya tertinggal satu poin dari Liverpool. Selain itu, hasil ini memperpanjang rekor tak pernah kalah di liga dalam enam pertandingan terakhir sejak kekalahan pembuka musim dari Liverpool.
Bagi Fulham, kekalahan ini menjadi tamparan keras. Meskipun tampil agresif dan memimpin duluan, mereka gagal mempertahankan keunggulan hingga akhir. Pelajaran terbesar: pertahanan perlu lebih solid ketika menghadapi tekanan akhir dan kelelahan pemain.